Rss Feed

  1. Beberapa waktu lalu yang aku lupa entah kapan, kau pernah memarahiku sebab tak menghabiskan makanan. Hanya dengan berdasarkan itu, aku ambil kesimpulan kalau kau adalah orang-orang yang selalu selesaikan apa-apa yang sudah kau mulai. Ya, aku akui, untuk beberapa hal, aku cenderung terlalu cepat mengambil kesimpulan.

    Suatu hari, kau memulai sesuatu yang (kau pikir) seharusnya tak pernah kau mulai. Agar tidak berjalan terlalu jauh dengan sesuatu yang tidak seharusnya itu, kau ‘menyelesaikannya’. Iya, barangkali kau pikir kau sudah menyelesaikannya, padahal kau hanya sedang berlari, menghindar sebisanya, tak melihat sesuatu itu, tak mendengar apapun dari sesuatu itu, juga mengalihkan pikiranmu dari sesuatu itu pada sesuatu yang lain. Kau membuat jarak yang terlalu jauh untuk bisa diretas olehmu juga sesuatu itu.

    Kau berlari sangat jauh dan sesuatu itu sudah berhenti mengejarmu. Tapi kau dan sesuatu itu terus berjalan, ke arah yang kalian tak lagi saling tahu. Meski kau sudah membuang sesuatu itu sejauh mungkin, kau lupa kalau kau belum benar-benar melupakannya.

    Kau bisa saja berhenti memikirkannya saat kau sama sekali tak melihatnya atau mendengar sesuatu dari sesuatu itu, tapi apa yang akan kau lakukan jika tiba-tiba ia muncul di hadapanmu? Apa kau tetap akan berlari saat ia tersenyum, mengulurkan tangan dan kemudian menanyakan kabarmu?

    Kau tahu? Membuat jarak tak akan berhasil menyelesaikan apa-apa yang belum benar-benar selesai. Dan sepertinya, seuatu itu sedang sangat merindukanmu.

    (Malam terakhir di Brisbane)