Beberapa waktu lalu yang aku lupa entah kapan, kau pernah
memarahiku sebab tak menghabiskan makanan. Hanya dengan berdasarkan itu, aku
ambil kesimpulan kalau kau adalah orang-orang yang selalu selesaikan apa-apa
yang sudah kau mulai. Ya, aku akui, untuk beberapa hal, aku cenderung terlalu
cepat mengambil kesimpulan.
Suatu hari, kau memulai sesuatu yang (kau pikir) seharusnya
tak pernah kau mulai. Agar tidak berjalan terlalu jauh dengan sesuatu yang
tidak seharusnya itu, kau ‘menyelesaikannya’. Iya, barangkali kau pikir kau
sudah menyelesaikannya, padahal kau hanya sedang berlari, menghindar sebisanya,
tak melihat sesuatu itu, tak mendengar apapun dari sesuatu itu, juga
mengalihkan pikiranmu dari sesuatu itu pada sesuatu yang lain. Kau membuat
jarak yang terlalu jauh untuk bisa diretas olehmu juga sesuatu itu.
Kau berlari sangat jauh dan sesuatu itu sudah berhenti
mengejarmu. Tapi kau dan sesuatu itu terus berjalan, ke arah yang kalian tak
lagi saling tahu. Meski kau sudah membuang sesuatu itu sejauh mungkin, kau lupa
kalau kau belum benar-benar melupakannya.
Kau bisa saja berhenti memikirkannya saat kau sama sekali
tak melihatnya atau mendengar sesuatu dari sesuatu itu, tapi apa yang akan kau
lakukan jika tiba-tiba ia muncul di hadapanmu? Apa kau tetap akan berlari saat
ia tersenyum, mengulurkan tangan dan kemudian menanyakan kabarmu?
Kau tahu? Membuat jarak tak akan berhasil menyelesaikan
apa-apa yang belum benar-benar selesai. Dan sepertinya, seuatu itu sedang sangat merindukanmu.
(Malam terakhir di Brisbane)