Dia memang tidak berencana
menulis catatan yang serius semacam kaleidoskop tentang apa yang terjadi
setahun ini, melainkan hanya catatan ringan tentang perasaan. Oleh sebab bukan
rahasia, dia memutuskan mengunggahnya.
Dia memintaku untuk
menuliskannya. Dia tak keberatan orang-orang membaca apa yang dia pikir dan
rasakan. Dia tak peduli orang itu teman, musuh, kenalan, rekan, keluarga,
pacar, mantan, mantannya pacar, pacarnya mantan, mantannya mantan, atau entah
sesiapa yang tak sengaja singgah. Kepada mereka, dia ingin berkata, silahkan
baca kalau sanggup!