Rss Feed
  1. #EMPAT JUNI

    Selasa, 05 Juni 2012



    Bad Mood. Sebuah kondisi jiwa yang pasti dialami setiap orang. Kondisi yang membuat yang mengalaminya malas melakukan apa-apa. Dan menulis dalam keadaan bad mood adalah cobaan terbesar dari semesta.
    Ada sesuatu yang nyaris membuncah, yang harus ditahan agar tidak keluar, agar tak menyakiti orang. Pun sesuatu itu tak boleh dituliskan, masih agar tidak menyakiti orang. Pada akhirnya aku hanya bisa manikmati sakit di diri sendiri.

    Kalau sudah begini, tak akan ada yang bisa ditulis. Hanya tulisan sampah. Ya begini ini. menuliskan ke bad mood-an, menuliskan ketidakmampuan untuk menulis dalam keadaan bad mood, dan menjadikan bad mood sebagai excuse dari ketidakmampuan menulis dalam kondisi apapun.


    Keadaan begini, harusnya menjadi momen yang menyadarkan, bahwa menjadi penulis bukan hanya urusan merangkai kata-kata dan mencari ide cerita. Menjadi penulis, bukan sekedar punya waktu untuk menulis, tak cuma pintar bertutur dan punya kosakata banyak. Penulis, juga harus bisa me-manage hati, mengatur perasaan, mengontrol emosi. Ada kala di mana bad mood datang untuk waktu yang cukup lama, dan di waktu bersamaan tulisan harus segera diselesaikan. Ada masanya ketika si penulis patah hati, pikirannya kacau, tapi esok harinya adalah deadline tulisan yang baru ditulis belum sampai setengahnya. Apa aku, yang bermimpi menjadi penulis, bisa menulis dalam kondisi begitu? Aku tak perlu jawab. Tulisan ini sudah menunjukkan bahwa ketika bad mood melanda, aku hanya menuliskan sampah.

    Aku sering iri sama penulis-penulis yang tulisannya dibaca banyak orang. Penulis-penulis yang bisa hidup dan menghidupi hanya dengan menulis. Penulis-penulis yang dengan membaca tulisannya, orang-orang tak ingin berhenti dan menunggu tulisan selanjutnya. Mereka menulis setiap hari, setiap pagi atau dini hari. Mereka menulis dalam segala suasana hati. Mereka terus menulis tanpa jeda yang begitu berarti.

    Aku?
    Aku hanya menulis jika aku ingin menulis. Hanya menulis kalau aku rindu menulis. Hanya menulis kalau ada sesuatu yang memang harus aku tulis. Pantaskah aku menjadi penulis?
    Hah, hidup bukan soal pantas atau tak pantas. Tapi soal mau menjadi pantas apa tidak!

  2. 0 comments:

    Posting Komentar